Dugong/Sapi Laut |
Dugong (Dugong dugon)
adalah sejenis mamalia laut yang merupakan salah satu anggota Sirenia atau lembu laut yang masih bertahan
hidup selain manatee. Duyung
bukanlah ikan karena menyusui anaknya dan masih merupakan kerabat evolusi dari gajah. Ia merupakan satu-satunya hewan
yang mewakili suku Dugongidae. Selain itu, ia juga
merupakan satu-satunya lembu laut yang bisa ditemukan di kawasan perairan
sekurang-kurangnya di 37 negara di wilayah Indo-Pasifik, walaupun kebanyakan duyung tinggal di
kawasan timur Indonesia dan perairan utara Australia. Duyung atau dugong adalah satu-satunya
mamalia laut herbivoraatau maun (pemakan
dedaunan), dan semua spesies sapi laut hidup pada perairan segar dengan suhu
air tertentu.
Dugong sangat
bergantung kepada rumput laut sebagai sumber makanan, sehingga
penyebaran hewan ini terbatas pada kawasan pantai tempat ia dilahirkan. Hewan
ini membutuhkan kawasan jelajah yang luas, perairan dangkal serta tenang,
seperti di kawasan teluk dan hutan bakau. Moncong hewan ini
menghadap ke bawah agar dapat menjamah rumput laut yang tumbuh di dasar
perairan.
Dugong menjadi hewan
buruan selama beribu-ribu tahun karena daging dan minyaknya.
Kawasan penyebaran dugong semakin berkurangan, dan populasinya semakin
menghampiri kepunahan. IUCN mengklasifikasikan dugong sebagai
spesies hewan yang terancam, manakala CITES melarang atau mengharamkan perdagangan
barang-barang produksi yang dihasilkan dari hewan ini. Walau pun spesies ini
dilindungi di beberapa negara, penyebab utama penurunan populasinya di
antaranya ialah karena pembukaan lahan baru, perburuan, kehilangan habitat
serta kematian yang secara tidak langsung disebabkan oleh aktivitas nelayan
dalam menangkap ikan. Dugong bisa mencapai usia hingga 70 tahun atau lebih,
serta dengan angka kelahiran yang rendah yang mengancam menurunnya populasi duyung. Duyung juga terancam punah
akibat badai, parasit, serta hewan pemangsa seperti ikan hiu, paus pembunuh dan buaya.
Dugong di
Indonesia mulai terancam punah. Populasi di seluruh Indonesia diperkirakan
terus menurun akibat perburuan dan rusaknya habitat. Marsh et.al (2002)
memperkirakan bahwa jumlah total populasi Dugong di seluruh Indonesia tidak
lebih dari 1000 ekor dan terus menurun. Kurangnya monitoring dan survei
terhadap Dugong, membuat populasi dan sebaran hewan ini tidak diketahui
dengan pasti. Dugong atau Sapi Laut ini sudah sangat sulit ditemukan saat ini.
Dugong tergolong hewan mamalia berukuran besar yang hidup di laut dangkal di
wilayah tropis Asia dan Australia. Makanan utamanya adalah daun dan rimpang
“Lamun”, sejenis tumbuhan laut yang bentuknya seperti rumput (seagrass). Dalam dunia ilmu pengetahuan, Dugong atau Sapi laut dikenal dengan nama Dugong dugon Muller
1776, Sea Cow (Inggris) dan duyung (Indonesia). Mamalia tambun ini termasuk
dalam suku Dugongidae dan Bangsa Sirenia. Kata dugong diduga berasal dari
bahasa Melayu yang berarti putri laut.
Hasil
analisis DNA menunjukkan bahwa Sapi Laut lebih dekat hubungan kekerabatannya
dengan gajah dibandingkan dengan lumba-lumba dan paus (Joger et al. 2001), tetapi cara hidupnya
lebih dekat dengan Manati, jenis Mamalia laut yang hidup di sungai dan perairan
pantai di Afrika Barat, Karibia, Amerika Selatan dan Florida.
The Merit Casino Login Page - Shootercasino
BalasHapusThe Merit Casino Login Page. Login Pages. The planet win 365 Merit Casino Welcome Bonus and Promotions page. fun88 soikeotot More info. Sign 메리트카지노 In